Friday, May 6, 2016

Apa itu BIOS ?

BIOS yaitu merupakan singkatan dari Basic Input Output System, dalam sistem komputer   yang mampu melakukan hal-hal seperti:

  1. Inisialisasi dan pengujian terhadap perangkat keras (Hardware)
  2. Memuat dan menjalankan sistem operasi(Operating System)
  3. Mengatur beberapa konfigurasi dasar pada komputer ( seperti tanggal, waktu, konfigurasi untuk      media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, dan juga kestabilan komputer)
  4. Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras, yaitu menggunakan BIOS Runtime Services.
  5. BIOS menyediakan interface komunikasi tingkat rendah, dan dapat mengendalikan berbagai jenis perangkat keras (seperti keyboard). Karena kedekatannya dengan perangkat keras, BIOS umumnya dibuat dengan menggunakan bahasa assembly yang digunakan oleh mesin yang bersangkutan.

Apa itu BIOS?



Dalam BIOS, terdapat beberapa komponen dasar, yaitu sebagai berikut:
  1. Program BIOS Setup yang memungkinkan pengguna untuk mengubah konfigurasi pada komputer    (seperti tipe harddisk, disk drive, manajemen daya listrik, kinerja komputer, dll) sesuai dengan   keinginan. BIOS menyembunyikan detail-detail cara pengaksesan perangkat keras(hardware) yang  cukup rumit apabila cara pengaksesan tersebut dilakukan secara langsung.
  2. Driver untuk hardware dasar, seperti video adapter, perangkat input, processor, dan juga beberapa  perangkat lainnya untuk sistem operasi dasar 16-bit
  3. Memungkinkan komputer dapat melakukan proses booting ke dalam operating system yang telah  terpasang


BIOS sering disebut juga sebagai ROM BIOS karena pada awalnya BIOS disimpan dalam chip Read Only Memory (ROM) pada motherboard. Mengapa  BIOS disimpan di dalam ROM, karena agar BIOS dapat dieksekusi pada saat komputer dinyalakan, tanpa harus terlebih dahulu menyalakan perangkat media penyimpanan yang bisa memakan waktu lama. BIOS pada komputer  modern disimpan dalam  chip ROM (Read Ony Memory) yang dapat direwrite  atau biasa disebut dengan Flash ROM. Oleh sebab itu, saat ini sebutan Flash BIOS lebih populer jika dibandingkan dengan ROM BIOS
Meskipun BIOS disimpan dalam ROM, konfigurasi BIOS ini tidaklah disimpan dalam ROM, hal ini disebabkan karena sifat ROM yang statis. melainkan disimpan pada sebuah chip terpisah yang disebut sebagai Real-time clock (RTC), yang berupa sebuah NVRAM (Non-Volatile Random Access Memory). NVRAM juga sering disebut sebagai CMOS RAM (Complimentary Metal-Oxide Random Access Memory), karena menggunakan metode pembuatan CMOS. Karena menggunakan metode pembuatan CMOS, NVRAM hanya membutuhkan daya yang sangat kecil untuk dapat bekerja. Meskipun disebut non-volatile, NVRAM sebenarnya merupakan sebuah chip yang volatile, sehingga data yang tersimpan di dalamnya dapat terhapus dengan mudah apabila daya listrik terputus. Oleh karena itu, NVRAM dihidupkan oleh sebuah baterai yang mirip baterai kalkulator atau jam dengan bahan Litium dengan seri CR-2032. Sebuah baterai Litium CR-2032 ini dapat menghidupi NVRAM selama tiga sampai lima tahun lamanya. Jika daya pada baterai tersebut habis atau daya yang disuplainya terputus akibat dicabut dari slotnya, maka semua konfigurasi akan dikembalikan ke kondisi default atau standar, seperti ketika BIOS tersebut diprogram oleh pabrik. BIOS pada umumnya akan memberikan laporan CMOS Checksum Error atau NVRAM Checksum Error

UPDATE BIOS

BIOS kjuga biasa disebut sebagai firmware karena merupakan sebuah software yang disimpan dalam media penyimpanan yang bersifat Read-only. Hal ini dikarenakan  sebelum tahun 1995, BIOS selalu disimpan dalam media penyimpanan yang tidak dapat diubah. Seiring dengan semakin kompleksnya sebuah sistem komputer , maka BIOS pun kemudian disimpan dalam EEPROM atau Flash memory yang dapat diubah oleh user, sehingga dapat di-upgrade untuk mendukung prosesor yang baru muncul, adanya bug yang mengganggu kinerja atau juga karena alasan lainnya. Meskipun seperti itu, proses update BIOS dengan cara yang tidak benar atau ada hal yang mengganggu saat proses upgrade  BIOS dilakukan dapat mengakibatkan motherboard mati mendadak, sehingga menjadikan komputer tidak dapat digunakan karena perangkat yang mampu melakukan proses booting (BIOS) sudah tidak ada atau mengalami kerusakan

0 on: "Apa itu BIOS ?"